Selasa, 14 November 2017

salmonellasp

Anggota Kelompok
1.      Titin Erma Nur Farida       (13515076)
2.      Triyanti Agustina              (13515077)
3.      Wahyuni Feronika Uto     (13515079)
4.      Windy Amelia Putri          (13515080)

bakteri yang digunakan pada produk 

pangan yaitu salmonella sp.
1.      Bagaimana gambaran umum ?
Salmonella sp. Merupakan bakteri fakultatif yang mempunyai sifat gram negative, berbentuk batang dan mempunyai flagel perithrik untuk bergerak. Panjang 1,0 sampai 3,0 µm. salmonella sp akan menghasilkan batang berwarna merah muda pada pewarnaan gram pada pemeriksaan mikroskopis. Salmonella sp. Mudah tumbuh  pada media yang sederhana dan hampir tidak pernah mempermentasikan laktosa atau sukrosa serta membentuk asam dan kadang menghasilkan gas dari glukosa dan manosa. Salmonella sp. Tumbuh pada susunan aerob dan fakultatif anaeob pada suhu 15-41 °C dengan suhu pertumbuhan optimum 37,5  °C sebagian besar menghasilkan H2S. pada awalnya  genus  Salmonella sp. Diklasifisikan berdasarkan epidemiologi, reaksi kimia, dan struktur dari antigen O, H, dan Fi. Salmonella sp. Merupakan bakteri yang pathogen terhadap manusia dan tidak ditemukan pada hewan.  

Taksonomi Salmonella sp.
·            Kingdom             : bacteria
·            Divisi                   : proteobacteria
·            Kelas                    : gamma proteobacteria
·            Ordo                    : enterobacteriales
·            Family                 : enterobacteriaceae
·            Genus                  : salmonella
·            Spesies                : salmonella thypi , salmonella paratyphi A, salmonella thyphimurium, salmonella cholerasuis, salmonella enteriditis.
2.      Penyakit apa yang disebabkan dan bagaimana patogenesisnya?
Penyakit yang disebabkan Salmonella sp. demam enteric . peradangan usus. Dan penyakit sistemik (menyebabkan demam paratyphoid) serta enterocolitis .
Patogenesisnya Demam typoid adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh bakteri S.typhi. penyakit ini khusus menyerang manusia. Bakteri ini ditularkan melalui makanandan  minuman yang terkontaminasi oleh kotoran atau tinja dari seseorang pengidap atau penderita demam typoid. Bakteri S.typhi masuk ke dalam tubuh manusia, tubuh akan berusaha untuk mengemilisasinya. Tetapi bila bakteri dapat bertahan dalam jumlah cukup banyak, maka bakteri akan berhasil mencapai usus halus dan berusaha masuk ke dalam tubuh yang akhirnya dapat merangsang sel darah putih untuk menghasilkan interleukin dan merangsang terjadinya gejala demam, perasaan lemah, sakit kepala, sakit perut, gangguan buang air besar serta gejala lainnya.
Gejala klinik penyakit ini adalah demam tinggi pada minggu ke 2 dan ke 3, biasanya dalam minggu ke 4   gejala tersebut telah hilang, meskipun kadang-kadang bertambah lama. Gejala yang lan sering ditemukan adalah anoreksia, malaise, nyeri otot, sakit kepala, batuk, bradikardia dan konstipasi.  Selain itu dapat dijumpai adanya pembesaran hati dan limpa, bintik rose sekitar umbilicus yang kemudian diikuti terjadinya ulserasi pada peyer patches pada daerah ilium, yang kemudian diikuti terjadinya pendarahan karena terjadinya perforasi. Masa inkubasi demam tipoid umumnya 1-3 minggu, tetapi bias lebih singkat yaitu 3 hari atau lebih lama sampai dengan 3 bulan, waktu inkubasi  sangat tergantung pada kuantitas bakteri dan host factor  serta karakteristik strain bakteri yang mengidentifikasi. Dosis infeksi klinik atau sub klinik. Pada manusia S.typhi  dapat menimbulkan demam enterik, bakterimia dengan lesi local dan enterokolitis. Untuk diagnosis laboratorium antara lain dengan cara bakteriologik, serologi dan molkuler. Polymerase chain reaction (PCR) menggunakan satu pasang primer gen flagelin dapat digunakan untuk identifikasi kebeadaan  S.typhi di dalam darah, urin, dan feses, sumsum tulang belakang.
3.      Bagaimana cara kontaminasinya ?
Penyebaran dari bakteri Salmonella sp. melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Makanan dan minuman yang membawa bakteri tersebut masuk kedalam mulut kemudian melewati saluran pencernaan dan akan sampai ke usus, setelah memasuki dinding usus kecil, Salmonella sp. mulai melakukan penyerangan melalui system limfa, ginjal, dan sumsum tulang dimana bakteri berkembangbiak dan menyebabkan infeksi organ-organ ini. Melalui organ-organ yang telah terinfeksi inilah mereka terus menyerang aliran darah yang menyebabkan bacteremia skunder. Bacteremia skunder ini bertanggung jawab sebagai penyebab terjadinya demam dan penyakit klinis.
4.      Apa media kultur untuk deteksi ?
Metode yang digunakan untuk mendeteksi dan isolasi dari bahan makanan dapat menggunkan beberapa rujukan yaitu berdasarkan the U.S Food and drug administrator’s (FDA), bacteriological analiytical manual (BAM),  The U.S departemen of agriculture ‘s (USDA)  microbiology labolatory guidebook dan internasional organization for standardization(ISO) salmonella method ISO 6579:2002.

Media selektif yang digunakan yaitu selenith cysteine, tetrathionate broth, dan Rappaport vassiliadis, salmonella-shigella (SS) agar, hektoen enteric agar, XLD agar. Media SSA mengandung bile salts, brilliant green dan sodium sitrat yang berfungsi menghambat pertumbuhan gram positif dan beberapa bakteri yang memfermentasi laktosa.
Media diferensial berisi lactose dengan indicator PH , namun tidak mengandug inhibitor non salmonella. Media diferensial adalah EMB (eosin methylene blue), MacConkey agar dan medium deoxycholate serta menghasilkan H2S.
5.      Bagaimana cara mencegah kontaminasi ?
Pencegahan cemaran salmonella pada pangan dapat dilakukan dengan mengontrol sanitasi dan hygiene pada pengolahan. Penurunan suhu penyimpanan beku dan penambahan waktu memasak beberapa menit dapat mengurangi resiko cemaran salmonella.

Penurunan cemaran salmonella pada pangan dapat dilakukan secara biologi , fisik (sterilisasi dengan panas, radiasi dan filter), dan kimia. Penurunan cemaran salmonella pada pangan secara biologi yakni dengan mnggunakan bakteriofage. Perubahan suhu dari 37°C  ke 50°C dan 60°C mematikan salmonella.

Daftar pustaka

anjung, u. m. (2016). identifikasi cemaran salmonella sp dan isolasi bakteriofage sebagai biokontrol dalam penanganan pasca panen udang vannamei . bandar lampung: fakultas pertanian universitas lampung.
yuswananda, n. p. (2015). identifikasi bakteri salmonella sp. pada maknan jajanan di masjid fathullah ciputat. jakarta: universitas islam negeri syarif hidayatullah.